Problem Krisis Air Bersih di Kota Bima Mulai Merebak, Keluhan Awal Datang dari Warga Bukit Jatiwangi - DIMENSI

Breaking

05 September 2024

Problem Krisis Air Bersih di Kota Bima Mulai Merebak, Keluhan Awal Datang dari Warga Bukit Jatiwangi



Kota Bima, Dimensi.-
Gaung sudah tidak ada lagi masalah krisis air bersih di Kota Bima, ternyata pepesan kosong tak berfakta.


Krisis air bersih di Kota Bima, problemnya kini mulai menyeruak. Warga di Kota Bima terutama di wilayah barat, kini mengeluhkan kurangnya pasokan air bersih, guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.


Mengawali teriakan krisis pasokan air bersih ini datang dari warga Bukit Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima.


Pasalnya, sudah beberapa bulan terakhir distribusi air yang dikelola KPSPAM macet total karena ada kerusakan mesin. 


Pihak kelurahan yang memfasilitasi pertemuan KPSPAM dengan Bidang Cipta Karya Dinas PUPR hingga kini tidak menghasilkan apa apa.


Padahal di atas itu ada sekitar 60 KK (Kepala Keluarga). Dampak dari macetnya air ini, warga bukit Jatiwangi terpaksa mengambil air di pemukiman warga menggunakan jiregen dan juga terpaksa memesan air tangki yang tentunya harga belinya cukup mahal. 


"Mana katanya pemerintah sukses hadirkan air bersih itu?, buktinya kami di bukit Jatiwangi ini justru sedang krisis air," ujar Radiman


Menurutnya, air sudah macet sejak hampir dua bulan lalu. Untuk kebutuhan sehari hari terpaksa beli air Rp120 ribu dua tandon besar untuk kebutuhan seminggu berarti ia harus keluarkan biaya hampir Rp500 ribu sebulan.


"Soal air bersih ini kami benar benar susah sekali pak, kapan kira kira bisa selesai keluhan air di puncak Jatiwangi ini," ujar Radiman warga bukit Jatiwangi, Kamis.


Warga puncak lainnya Rum menginginkan agar kedepan warga puncak Jatiwangi tidak lagi di hadapkan pada soal mesin rusak, alat macet dan sebagainya tetapi benar benar ada solusi terbaik untuk mengatasi persoalan air ini. "Kalau bisa kami usulkan bor kanada saja," harapnya.


Sementara itu Pengurus KPSPAM, Man mengaku macetnya air yang naik ke bak penampungan bukit karena daya dorong mesin dari bawah yang tak kuat hingga menyebabkan mesin rusak.


Hal ini tentu pihaknya tak ingin melibatkan warga bukit terus menerus untuk swadaya di setiap kali ada kerusakan baik kerusakan mesin maupun pipa. 


"Kita inginkan kedepan ada langkah-langkah solutif untuk menyelesaikan keluhan warga ini, paling tidak jaringan jaringan PDAM itu difungsikan untuk kebutuhan air di Kota Bima," inginnya. (RED)

Tidak ada komentar:

Halaman