Orasi Politik Dukung Paslon di Pilkada Kota Bima, Oknum Guru SMPN 3 Kobi Dipanggil Dikpora - DIMENSI

Breaking

11 September 2024

Orasi Politik Dukung Paslon di Pilkada Kota Bima, Oknum Guru SMPN 3 Kobi Dipanggil Dikpora

 


Kota Bima, Dimensi.-
Dengan sengaja tidak netral dan berpolitik praktis, oknum guru di SMPN 3 Kota Bima ini, siap-siap dipanggil Dikpora guna mempertanggungjawabkan perbuatannya yang dengan sengaja berpihak dan mempromosi salah satu paslon di Pilkada Kota Bima.


Burhanuddin guru SMPN 3 Kota Bima ini, sesuai video yang beredar berpolitik praktis dan menunjukkan keberpihakannya pada salah satu pasangan Calon wali kota dan wakil wali kota Bima pada Pilkada 2024. 


Terlihat secara terang-terangan menunjukkan keberpihakannya kepada salah satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima dalam Pilkada 2024.


Dalam video tersebut, Burhanuddin terlihat menggunakan pengeras suara saat menghadiri sebuah acara pernikahan di Kelurahan Oi Fo’o. Ia, dengan nada lantang dan berulang kali, menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon Rum-Inah. 


Bahkan, Burhanuddin menyebut bahwa masyarakat Oi Fo’o sangat antusias mendukung pasangan tersebut, meskipun posisinya sebagai pendidik mengharuskan netralitas dalam Pemilu.


Sekretaris Dikpora Kota Bima M Humaidin saat dikonfirmasi membenarkan, pihaknya telah menerima informasi terkait video tersebut dan sudah menonton rekaman yang beredar.


“Iya, benar. Kami sudah melihat video yang beredar itu, dan saat ini sedang diproses,” katanya, Rabu 11 September 2024. 


Diakui Humaidin, rencananya hari ini yang bersangkutan akan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan lebih lanjut, terkait informasi di media sosial tersebut.


Ia menegaskan, jika terbukti melanggar aturan, oknum guru tersebut akan diproses sesuai ketentuan dan regulasi yang berlaku. 


Tindakan tegas ini akan diambil untuk memastikan bahwa setiap tenaga pendidik di Kota Bima mematuhi aturan mengenai netralitas dalam pemilu.


“Kami meminta kepada seluruh guru di Kota Bima untuk tetap menjunjung tinggi netralitas menjelang Pilkada. Tugas guru adalah mendidik dan memberikan teladan yang baik, bukan terlibat dalam politik praktis,” tegasnya.(RED)


Tidak ada komentar:

Halaman